Thursday, August 16, 2012

Perahu Kertasku Melajulah..

Hi! Just got back from the movie, watched most anticipated movie this month (according to me of course.. :)), Perahu Kertas! Yup, jujur aja, film ini termasuk film yg saya nanti-nantikan. Why? Pertama, it's because I'm a die hard fans of ALL Dee's book. And this movie is an adaptation from her same titled book. Kedua, Perahu Kertas itu kaya sebuah dunia nyata bagi saya dimana semua karakter-karakternya seperti saya kenal sebagai teman baik. If you read the book, you'll know what I'm talking about. That book is so real. So, there's no way I'm missing the movie. Wong nonton trailernya aja saya udah nangis terharu ketika melihat tokoh-tokoh di buku itu menjadi nyata. So, di tanggal 16 Agustus ini, di hari dimana Perahu Kertas pertama kali tayang di bioskop untuk umum, saya menontonnya. Dan setelah menontonnya, gatel rasanya ingin sedikit berkomentar mengenai film tersebut :)

Well, let's begin..

Perahu Kertas adalah sebuah cerita mengenai kehidupan 2 anak manusia dengan mimpinya masing-masing yang pada satu kesempatan bertemu lalu mulai menjalin persahabatan. Mereka adalah Kugy dan Keenan. Kugy si pemimpi yang bercita-cita menjadi juru dongeng dan Keenan sang maestro yang sangat berbakat dalam melukis. Karena merasa memiliki persamaan, sama-sama mengejar mimpi, Kugy & Keenan pun mulai bersahabat dan saling mendukung. Tapi ditengah jalan, persahabatan mereka dan keyakinan mereka terhadap mimpi masing-masing diuji. Salah satu ujian muncul dari perasaan cinta yang mulai tumbuh diantara keduanya.

Film ini diadaptasi dari novel yang cukup tebal. Tidak heran bila akhirnya film ini terpecah menjadi 2 bagian. Bagian pertama yang barusan saya tonton dan bagian kedua di bulan Oktober nanti. Saya bisa memahami bahwa merangkum novel setebal 434 halaman dan menjadikannya film berdurasi 2-3 jam bukanlah hal yang mudah. Dari awal cerita saya sudah merasakan alur cerita yg terlalu cepat apabila dibandingkan dengan novelnya. Awalnya saya masih optimis bahwa hal itu memang diperlukan. Tapi pada akhir film saya sangat menyayangkan keputusan tersebut karena terasa sekali bahwa hubungan antara tokoh utama yaitu Kugy dan Keenan kurang terbangun. Padahal konflik antara mereka adalah salah satu pilar utama dalam cerita ini. Uniknya, hubungan antara Kugy-Keenan dengan tokoh-tokoh lain di cerita ini terbangun dengan sangat baik. Contohnya hubungan antara Keenan dan Luhde serta hubungan antara Kugy dan Remi. Mungkin ada baiknya jika porsi adegan Kugy-Keenan di awal film lebih banyak dan diisi dengan dialog-dialog yang menggambarkan bagaimana kedekatan mereka terbangun sehingga hubungan antara kedua tokoh ini menjadi cukup kuat untuk menopang cerita.

Tapi, selain pembangunan cerita antara Kugy dan Keenan yang kurang, masih banyak hal lain yang menjadi nilai tambah dalam film ini. Pertama, pemilihan casting yang sangat bagus. Aktor-aktor yang berperan disini sangat mewakili karakter dalam novelnya. Akting mereka pun cukup memuaskan. Dari mulai pemeran utama hingga pemeran pembantu, semua berhasil membawakan karakter masing-masing dengan baik. Especially Reza Rahardian as Remi. Kelas tinggi banget dah kualitas aktingnya. Mateng banget! Kedua, gambar-gambar yang indah. Untuk hal ini, jempol saya acungkan pada DOP yang mampu menghadirkan gambar-gambar indah namun tidak berlebihan ataupun terkesan sebagai lukisan semata. Ketiga, dialog yang mengalir dan tidak kaku, kecuali di bagian-bagian awal film. Apabila dibandingkan dengan film Indonesia lain, Perahu Kertas mampu menyajikan dialog yang nyaman didengar sekalipun diselipi kata-kata yang puitis. Keempat, setting yang indah dan sangat mendetail. Saya suka sekali dengan setting kost-kostan Kugi dan Noni, sahabat Kugy, setting kamar Kugy dan Keenan, setting kantor advertising milik Remi, setting Sakola Alit di alam terbuka, juga properti-properti pendukung cerita seperti miniatur dan jam tangan kura-kura ninja milik Kugy, poster-poster di tembok kamar Kugy, mobil-mobil tua milik Eko, Ayah Keenan dan Remi, baling-baling recycle di sekitar saung Sakola Alit, lampion-lampion di pesta ulang tahun Wanda, sepupu Noni, serta masih banyak lagi.

Secara keseluruhan, film ini sangat layak ditonton. Apalagi jika dibandingkan dengan sesama film Indonesia yang kurang menjaga mutu dan menganut paham 'yang penting laku'. Semoga film kedua bisa menghadirkan alur penceritaan yang lebih baik dan tetap menjaga hal-hal yang telah bagus digarap di film pertamanya.

Akhirnya, setelah penantian yang cukup panjang, Perahu Kertasku melaju di layar lebar... :) Thanks for making this beautiful story, Teh Dee. You totally rock! :)

Wednesday, August 8, 2012

Arkin Is Going To School!

Hola! Long time no seeeeee... How are you readers? *kek ada yg baca ajaa..* I'm fine and ok, although this year's been very rough on me and my little family but I'm ok. We all survived :)

Anyway, now I'm officially an 'ibu-ibu'! Kenapa? Karena sekarang sayah resmi bergabung dengan arisan ibu-ibu di sekolah anak sayah! Haha.. Yeah, I'm old. Darn.

Sebenernya ini ngeblog lagi karena pengen cerita pengalaman baru saya semenjak Arkin masuk sekolah. Bole ya.. Boleee? :)

Jadi ceritanya begini.. Bulan Juli kemarin Arkin mulai masuk playgroup. Setelah survey-survey sama my hubby, akhirnya diputuskanlah bahwa Arkin akan masuk playgroup yg deket rumah aja. Pertama karena deket jadi bisa irit ongkos. Ini bukan pelit tapi perhitungan ekonomis lho.. *padahal kere.. haha* Kedua, karena uang pangkalnya ga terlalu mahal dan sebanding dengan kualitas sekolah dan guru-gurunya. Ketiga, murid-murid di sekolah Arkin cukup banyak tapi dengan perbandingan guru yg seimbang dengan jumlah murid. Jadi sekolahnya ramai, ga sepi. Keempat, halamannya luas. Hari gini susah juga cari sekolah yg halaman rumputnya luas. Ada yang sekolahannya di ruko, di gedung, ujung-ujungnya ketemu tembok melulu. Cape deh ah..

Nah, semenjak Arkin sekolah, saya otomatis jadi berasa 'sekolah' juga karena pertama harus bangun pagi, trus mandi pagi juga, nyiapin sarapan dan bekel Arkin.. Wah, awalnya males karena berhubung saya dan si hubby ga ada yg kerja kantoran, abis subuh tuh jadwalnya tidur lagi. Mandi pun biasanya dirapel ke sore kalau memang ga niat keluar rumah. Hahaha.. *ketauan aibnya* Tapi semenjak Arkin sekolah, walaupun cuma nganter sambil jalan kaki tetep dong emaknya ini harus mandi supaya pas ketemu mamah-mamah lain wangi dan segaaar. Penting ini. Pencitraan soalnya.. Hahaha.. Walhasil, kebiasaan pun berubah. Dan ternyata saya menikmati sekali perubahan ini :)

Sebenernya kalau mau bisa aja Arkin berangkat sekolah dianter pembantu, tapi ko rasanya sayang banget kalau bukan saya yang anter. Seneng rasanya gandengan tangan sama Arkin menyusuri jalanan kompleks, masuk gang kecil untuk potong jalan dan sampai di sekolah Arkin trus dadah-dadah dari pager.. Seriously, sometimes being together with our child is more romantic than with our hubby. Life's change indeed after being a mother! :D

Ga kerasa memang, tau-tau Arkin udah masuk playgroup. Bulan depan ulang tahun yang ketiga. My baby is now a little boy. So proud of him. So happy to be able taking care of him everyday with my own hands. It's my biggest achievement in life. Raising him, be at his side everyday and watch him grow.. Ah jadi mellow.. :')

Well, sebagai penutup jumpa kita, izinkan saya memajang foto Arkin my lovely lil boy dan mari kita berdoa semoga saya ga setahun sekali aja ngeblognya. Haha.. Thanks for reading! ;)

School Boy

Mommy's Lil' Monster
 
Hobi dari kecil : pake sepatu orang dewasa, include high heels!

Sugar Smile

My heaven